Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2012

Mesir siap Menjadi Inkubator Khilafah

Islam Kontroversi dan keributan besar pun muncul tentang Hizbut Tahrir, setelah wakil pendirinya mengatakan bahwa demokrasi kufur, dan kaum liberal kafir, serta parlemen (DPR) itu bid'ah, sebagaimana yang dipublikasikan oleh salah satu majalah. Terkait dengan hal ini surat kabar Mesir "Al Wafd"-melaui dua wartawannya Ahmad Abu Shalih dan Muhammad ar-Rais-memutuskan untuk berdialog langsung dengan Syarif Zayad juru bicara kantor media Hizbut Tahrir, yang menegaskan bahwa Hizbut Tahrir adalah partai politik yang berideologikan Islam, sementara dasar berdirinya, aktivitas dan tujuannya adalah melanjutkan cara hidup Islam (isti'nâf al-hayâh al-islâmiyah), serta mengemban Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad, setelah semuanya itu berhenti sejak runtuhnya Khilafah pada tahun 1924 di Istanbul. Berikut rincian dari dialog tersebut: Demokrasi itu kufur , kaum liberal itu kafir, Mesir harus keluar dari PBB, ide ide patriotisme dan nasionalisme it...

Meniti jalan mudah ke Surga ‏

Dari Abu Darda' berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Siapa saja yang melalui jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan dengannya jalan ke surga. Sesungguhnya malaikat benar-benar meletakkan sayap-sayapnya karena ridha dengan orang yang mencari ilmu; dan sesungguhnya benar-benar akan memintakan ampun untuk orang yang alim (berilmu), yaitu siapa saja yang berada di langit dan bumi hingga ikan-ikan di lautan sekalipun. Ketahuilah bahwa kelebihan orang yang alim (berilmu) atas orang yang ahli ibadah seperti kelebihan rembulan atas bintang-bintang yang lainnya. Sesungguhnya, para ulama itu adalah pewaris para nabi yang tidak mewarisi dinar dan tidak pula dirham, dan yang mereka wariskan adalah ilmu. Sehingga siapa saja yang mengambilnya, maka sungguh ia telah mengambil bagiannya dengan sempurna." (HR. Ahmad). Imam Ahmad berkata: "Mereka itu adalah para ulil amri sesudahnya. Dan mereka para umara (penguasa) dan ulama." Sudaraku sekalian: Sungguh, para ...