in cerpen Saat langit berwarna Merah Saga Dan kerikil perkasa berlarian Meluncur laksana puluhan peluru Terbang bersama teriakan takbir…. (SHOTUL HARAOKAH – MERAH SAGA) “Syamil…Syamil…Ayo cepat… Kita sudah terlambat…” tiga orang anak-anak paruh baya berteriak didepan sebuah rumah. “Ya, Akhi, sebentar lagi aku datang!!!” terdengar teriakan dari dalam rumah. “Akbar, aku sudah tidak sabar untuk datang ke sekolah. Ini akan menjadi sejarah yang tak terlupakan.” kata Zaid. “Ya, Zaid. Aku juga tidak sabar. Ingin tahu bagaimana rasanya belajar di sekolah baru. Kata Ibu, karna semuanya serba baru, pelajarannya juga baru dan susah” jawab Akbar. “Ah, Ibu terlalu berlebihan. Kalau kita selalu istiqomah, pasti kesulitan akan dapat kita hadapi. Seiring berjalannya waktu, pasti pelajaran akan kita kuasai.” Ali sang adik menimpali. Tidak berapa lama kemudian, Syamil yang ditunggu-tunggu pun datang, “Maaf, aku terlambat. Aku harus membantu Ibu me...
Tak Seorang pun di Dunia ini Yang Hidup Tanpa Beban. Semua Orang Merasa Kesedihan. Tetapi Terkadang Seseorang Mampu Berpura-ura Tersenyum.